Hinggasuatu saat dia melihat ada seekor burung elang terbang diatas mereka, sang anak elang pun terpana melihat burung elang tersebut terbang bebas diangkasa. "wah enak ya si burung elang bisa terbang bebas"kata si anak elang tersebut, "jangan mimpi deh,kamu kan ayam nga bisa terbang seperti mereka"kata saudara tiri si elang .
Dongeng ayam yang berkelahi dan burung elang - Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi. Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya. Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi. Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng ayam yang berkelahi dan burung elang ini adalah Janganlah bersikap sombong karena kesombongan dapat berakibat keterpurukan. Lihat Dongeng Berikutnya About Unknown Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat.
Ternyata berjalan dengan kepala yang selalu bergerak ini adalah sebuah fitur unik yang dimiliki sekitar delapan dari 27 keluarga burung, lo. Cari tahu, yuk, mengapa ayam dan beberapa jenis burung lain akan menggerakkan kepalanya ke depan dan belakang saat sedang berjalan! Baca Juga: Wow! Penelitian Ini Mengungkap Flamingo Juga Punya Teman Akrab. Pagi-pagi gini udah ada yang penasaran tentang cerita burung dan ayam? Nah, sebelumnya kita harus tahu dulu nih, mitos atau fakta sih sebenernya cerita burung dan ayam ini? Yuk, kita bahas! Pertama-tama, kita perlu tahu dulu nih tentang ceritanya. Dalam cerita burung dan ayam biasanya diceritakan bahwa burung dan ayam jadi sahabat karena mereka tinggal berdekatan. Namun suatu hari si burung mengajak si ayam untuk terbang bareng-bareng, sayangnya si ayam enggak bisa terbang. Dan akhirnya si burung mengatakan bahwa jika si ayam ingin terbang seperti dirinya, maka si ayam harus memakai helm dan menarik sebuah kereta belakangnya. Namun sayangnya penerbangan mereka pun gagal dan ayamnya terluka. Nah, mitos yang sering berkembang dari cerita burung dan ayam ini adalah bahwa burung cenderung bisa mempermalukan teman-temannya. Namun, sejatinya cerita burung dan ayam ini hanya fabel belaka dan jangan dijadikan sebagai mitos ya! Tapi, jangan buru-buru bosen dulu karena ada banyak cerita lucu yang berkembang dari cerita burung dan ayam ini. Misalnya, ada yang bilang jika kamu menarik ayam dengan tangan kananmu dan burung dengan tangan kirimu, maka kamu bisa menghasilkan uang banyak. Haha, gimana menurut kalian? Jangan-jangan, ini adalah mitos baru nih yang berkembang dari cerita burung dan ayam! Kembali ke cerita burung dan ayam, meski cerita ini hanya fabel semata, namun tentunya ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini. Misalnya saja, bahwa setiap orang atau hewan punya kemampuan yang berbeda-beda dan kita harus saling menghargai perbedaan tersebut. Sama halnya dengan ayam yang enggak bisa terbang, maka kita enggak boleh menjatuhkan dan melukai mereka karena itu hanya akan menyakiti dan merugikan kita sendiri. Well, itu tadi cerita burung dan ayam yang kadang membuat kita terkejut dan kadang membuat kita tertawa. Meski sejatinya cerita ini hanyalah fabel belaka, namun tentunya ada pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini. Oh iya, jangan lupa ya untuk terus mengikuti artikel-artikel lucu dan seru lainnya hanya di Kosongin! Kami selalu menghadirkan berbagai cerita yang menghibur dan menarik yang dapat membuat hari-harimu semakin berwarna. So, stay tuned! Baca postingan lainnya seputar Ayam

Hinggapada suatu hari, elang itu pun menatap langit dan melihat sekelompok elang-elang hebat terbang tingi melayang-layang. "Oh" teriak sang elang. "Andai saja aku bisa terbang tinggi seperti burung-burung itu.". Ayam-ayam itu pun terkekeh, "Kau tidak bisa terbang tinggi seperti mereka. Kau adalah seeokor ayam dan ayam tidak bisa

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kisah Burung Garuda yang lahir di Kandang Ayam adalah cerita fabel yang sangat mengharukan. Garuda atau Elang adalah spesies yang sama. Sebutan Garuda berasal dari mitologi Hindu yang menjadikan burung ini adalah kendaraan Dewa dari 2/1/21, Garuda adalah seekor burung yang menyukai terbang melintasi langit seakan sebagai penguasa cakrawala. Kisah mitologis kelahiran Garuda di Mahabharata mengidentifikasikannya sebagai adik dari Aruna, kusir dewa matahari, Surya. Ibu Garuda, Vinata, adalah ibu burung, ditipu untuk menjadi budak saudara perempuan dan rekan istrinya, Kadru, yaitu ibu dari ular naga. Permusuhan abadi antara burung, terutama Garuda, dan ular dikaitkan dengan hal ini. Para naga setuju untuk melepaskan Vinata jika Garuda dapat memberikan mereka minuman ramuan keabadian, amrita, atau melakukan hal itu, dengan demikian memberikan kemampuan ular untuk mengelupas kulit lamanya, dan, dalam perjalanan kembali dari surga, dia bertemu Wisnu dan setuju untuk melayani dia sebagai kendaraannya dan juga sebagai sekilas cerita sejarah permusuhan antara Garuda dan Ular seperti dikutip dari 2/1/21.Di Negeri kita Garuda adalah burung Elang yang digambarkan dengan paruh tajam, mata bulat, sayap emas, dan empat lengan dan dengan dada, lutut, dan kaki seperti layang-layang. Sahdan kisah berawal dari permusuhan abadi antara burung Elang dan Ular seperti hikayat di awal atas pohon rimbun, Elang marah besar ketika dia melihat telur-telurnya sedang disantap oleh seekor ular berbagai kekuatan paruhnya yang tajam Elang menyerang Sanca. Setiap serangan penuh dengan kemarahan dan dendam. 1 2 3 Lihat Cerpen Selengkapnya Burungelang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya. Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi.
Cerpen Karangan Dwi AmbarwatiKategori Cerpen Fabel Hewan Lolos moderasi pada 15 December 2016 Di suatu hari yang amat cerah, di tengah-tengah hutan yang amat rimba hiduplah sepasang ayam yang memiliki tiga ekor anak ayam. Mereka hidup sangat bahagia, kemana-mana selalu bersama begitupun mencari makan mereka juga bersama. Ayam betina sangatlah sayang kepada ketiga anaknya begitu juga ayam jantan yang selalu menjaga anak-anaknya dari segala hal yang menimpa anaknya. Suatu ketika ayam jantan mengajak ayam betina dan anak-anaknya untuk mencari makan di pinggir hutan. Berangkatlah mereka sekeluarga ke pinggir hutan. “Kamu dan anak-anak tunggu di gubuk itu saja biar aku yang berkeliling untuk mencari makan.” ujar ayam jantan kepada ayam betina sambil menunjukkan gubuk yang berada di pinggir hutan itu. “Baiklah, tapi jangan lama-lama” ujar ayam betina. Kemudian ayam jantan langsung menelusuri pinggir hutan untuk mendapatkan makanan. Ayam betina dan ketiga anaknya duduk menanti kedatangan sang ayam jantan. Setelah berjam-jam menunggu ayam betina mulai khawatir kepada ayam jantan. “Sudah berjam-jam kita menunggu, tetapi ayahmu tidak datang-datang, bagaimana ini?” Ayam betina mulai bertanya kepada anak-anaknya dengan wajah cemas. “Apa kita harus menyusulnya?” Ujar salah satu anak ayam tersebut. Karena sang ayam betina begitu cemas kepada ayam jantan, akhirnya mereka berempat menyusul ayam jantan yang sedang mencari makan di pinggir hutan. Mereka berempat terus berjalan menelusuri hutan, terus berjalan perlahan-lahan sambil berteriak. “Ayah…”. Anak-anak ayam terus berteriak memangil ayam jantan yang hilang entah kemana. “Bagaimana ini, kita sudah mengelilingi pinggir hutan tetapi tidak bertemu dengan ayahmu?” Tanya ayam betina kepada anak-anaknya. “Aku sangat lelah, kita istirahat sebentar!” Keluh salah-satu anak ayam. “Baiklah kita istirahat disini, aku carikan minum untukmu sebentar” Ujar sang ayam betina sambil bergegas menuju pinggir sungai. Ketika ayam betina sedang mencari minum, salah satu anak ayam kakinya terjepit di sebuah ranting pohon yang jatuh. “Aduh.. kakiku.. Tolong aku” Jerit salah satu anak ayam. Kedua anak ayam berusaha menolong saudaranya yang kesakitan tersebut, tapi apa daya mereka sama-sama kecil sehingga sulit untuk melepaskan kaki anak ayam yang terjepit itu. “Tolong-tolong..” Teriak anak ayam yang mencari pertolongan kepada hewan di sekitar situ. Akhirnya datang seekor burung yang menolong anak ayam. “Kenapa kau disini?” Tanya burung kepada anak ayam. “Aku sedang mencari ayahku yang hilang saat mencari makan di pinggir hutan, ibuku juga mencarikan minum untuk kita di pinggir sungai itu.” Jawab salah satu anak ayam sambil menunjukkan sungai yang ada di pinggir hutan itu. “Baiklah tunggu disini sebetar, aku panggilkan ibumu di sungai itu” Ujar sang burung yang bergegas pergi ke pinggir sungai. Sesampai di pinggir sungai dan bertemu ayam betina yang sedang mengambil minum. “Hai ayam betina, cepatlah temui anakmu dia sedang kesakitan karena kakinya tertimpa ranting pohon” Ujar sang burung kepada ayam betina. “Iya, Baiklah.” Jawab sang ayam betina yang bergegas menuju anak-anaknya. Sang burung mengikuti ayam betina sampai di pinggir hutan tempat anak-anaknya menunggu. “Hai anakku, kenapa kau bisa seperti ini? apa yang terjadi padamu?” Ujar ayam betina kepada salah satu anak ayam yang sedang kesakitan. “Kakiku tertimpa ranting pohon ibu, untung saja ada burung yang menyelamatkan aku.” Jawab anak ayam yang tertimpa ranting pohon, “Terima kasih banyak burung, hatimu sungguh mulia engkau telah menyelamatkan anak-anakku.” Ujar ayam betina kepada burung. Burung mengangguk-angguk dan berkata. “Iya, kita sesama harus tolong-menolong. Tetapi aku tadi bertemu ayam jantan di tengah hutan sana.” Ujar sang burung. “Apa? ayam jantan tadi berkata padaku ia mencari makan disini, tetapi kenapa ia di sana?” Ujar ayam betina dengan wajah marah. “Dia sedang makan bersama dengan teman-temannya” Jawab sang burung. “Ayahmu sungguh kejam, dia tega meninggalkan kita sedangkan dia bersenang-senang bersama temannya” Ujar ayam betina yang sangat amat marah. “Sudahlah, biarkan saja sebaiknya kita mencari makan bersama-sama.” Ajak sang burung. “Terima kasih burung, hatimu sungguh mulia” Jawab sang ayam dengan wajah gembira. Akhirnya mereka berlima mencari makan bersama dan tertawa gembira. Cerpen Karangan Dwi Ambarwati Facebook Dwi Ambarwati Cerpen Ayam dan Burung merupakan cerita pendek karangan Dwi Ambarwati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Si Ulat Sutra Oleh Esa Riantika Ada sepasang suami istri yang berumur sekitar 60 tahunan. ia merupakan seorang petani yang memiliki perkebunan murbei dengan berkecukupan yang sederhana. ketika sore hari pak tani pergi ke ladang The Poor Little Cat Oleh Elis Handayani Aku lahir di keluarga kucing hutan, keluarga kami terdiri atas 4 orang, yaitu aku felis, adikku katy, kakakku merry, dan ibuku Jean, kami hidup bersama ibu kami, kenapa hanya Ayam dan Musang Oleh Hana Laurenza Di pinggir hutan, hiduplah induk Ayam dan anak-anaknya, yang berjumlah dua belas ekor. Pada suatu hari, induk Ayam membawa anak-anaknya jalan-jalan memasuki hutan. Hari pun mulai gelap, anak-anak Ayam Salah Paham Oleh Sabilla Pada suatu hari, hiduplah seekor Kelinci di suatu taman. Ia hidup bersama-sama dengan Kucing, Kucing adalah sahabatnya yang sangat setia. “Mengapa aku sering terkena penyakit seperti ini?” Ucap si Kucing Liar Terakhir Oleh Herr Mann Manusia adalah makhluk yang tidak berperasaan. Mereka itu bengis, rakus dan tidak kenal ampun. Segalanya telah diambil dari hutan kami. Pohon-pohon mereka tumbangi, sarang kami dulu juga dihancurkan. Hanya “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
CeritaDua Ekor Burung Dan Ayam : Dongeng Burung Elang Dan Ayam Jantan Youtube - Suatu ketika, ada dua ekor ayam jago yang tinggal di sebuah ladang yang sama. 03 Sep, 2021 Posting Komentar Mereka menjadi pejantan untuk semua ayam betina yang ada di peternakan itu.
Membaca dongeng dapat memiliki beragam manfaat. Mulai dari meningkatkan imajinasi anak, menambah pengetahuan kosa katanya, serta mengajarkan anak tentang nilai moral macam-macam jenis dongeng yang bisa Mama ceritakan, salah satunya fabel atau cerita fiksi yang menceritakan kehidupan hewan. Dongeng fabel yang populer salah satunya adalah, "kancil dan burung merak yang sombong".Jika Mama tertarik untuk membacakan dongeng ini buat si Kecil, berikut telah menyiapkan cerita dongeng Kancil dan Burung Merakyang Sombong, di bawah bacakan cerita fabel tentang hewan yang jenaka ke anak, Ma!1. Keindahan bulu burung merak dikagumi oleh para penghuni Cerita Anak InteraktifDi sebuah hutan hiduplah beberapa satwa yang hidup berdampingan secara damai, suatu ketika hutan tersebut kedatangan penghuni baru, ialah sang burung merak merak jantan itu mempunyai bulu yang sungguh indah. Keindahan bulu merak membuat para penghuni hutan takjub, para penghuni segera berkerumun untuk melihat lebih dekat keindahan sang merak kagum akan keindahan bulu merak."Wah bulu ekor mu sungguh indah nan menawan merak!" ujar seekor kura-kura."Tentu saja mulai dari ujung kepala sampai ujung kuku kaki, semuanya cantik bukan? Selain itu aku juga sangat cerdas lho!" jawab burung merak."Hahahaha aku hanya kagum" kata kura-kura Namun keindahan dan kecerdasan burung merak, membuatnya menjadi Cerita Anak InteraktifBurung merak terus berkeliling hutan mencari seluruh penghuni hutan itu, ia tidak henti-hentinya memamerkan kecantikannya pada seluruh penghuni hutan."Hahaha akan aku buat seluruh hutan ini terpesona oleh keindahanku dan kepintaranku, sehingga sehingga mereka bisa tunduk kepadaku" ujar burung merak yang sombong perjalanannya menyusuri hutan, burung merak bertemu dengan angsa dan ayam."Wah ada angsa dan ayam! Hai semuanya!" kata burung merak langsung memamerkan keindahan bulu-bulunya itu di hadapan ayam dan mangsa."Wah burung merak sungguh indah, jika besar nanti, aku ingin mempunyai bulu seperti burung merak!" kata anak ayam."Hahaha kau sungguh lucu ayam kecil! Dengar ya, buluku ini susah didapat, 1000 tahun pun kau tidak akan mendapatkan bulu seperti ku." jawab burung merak terus menyombongkan bulu indahnya dan kepintarannya. Tidak hanya itu, ia juga merendahkan ayam dan angsa yang tidak memiliki bulu seindah dan angsa tidak habis pikir akan kesombongan burung merak itu memang indah dan pintar, namun tidak dengan hatinya Editors' Picks3. Karena kesal, burung merak ingin mengadu kecerdasannya dengan Cerita Anak InteraktifHari terus berganti, burung merak terus mencari perhatian dari semua hewan. Hampir semua hewan telah ia ajak adu indah dan lama kemudian, burung merak mendengar bahwa seekor kancil adalah hewan tercerdas di hutan itu. Burung merak ingin mengalahkan kancil supaya hewan-hewan beralih merak pun segera menemui di tengah, buruk merak bertemu kancil yang sedang tertidur pulas."Eh kancil bangunlah! Aku ingin berbicara kepadamu!" kata burung merak pada kancil."Hoammm... burung merak, kenapa kau di sini?" jawab kancil yang masih setengah tidur."Aku ingin menantangmu untuk adu kecerdasan. Kudengar kau yang tercerdas di sini!" tantang burung merak."Maaf sekali burung merak, namun aku sedang mengantuk sekali. Aku habis berkelana" kata kancil yang lemas."Oh ya sudahlah! Lain kali aku tantang kau untuk adu kecerdasan!" kata burung merak yang merak pun meninggalkan kancil dengan penuh rasa kesal karena ia gagal mengajak kancil adu kecerdasan. Tanpa sepengetahuan burung merak, kancil sebenarnya tidak mengantuk! Ia hanya berpura-pura ternyata sudah mendengar kabar tentang merak yang tak henti menyombongkan diri untuk mencari Tetapi kancil terus menghindar hingga burung merak merasa kesal Cerita Anak InteraktifNamun burung merak ternyata tak menyerah, ia ingin adu kecerdasan dengan kancil."Hei kancil ayo kita adu kecerdasan!" kata burung merak."Ah burung merak, maaf sekali, namun aku tidak bisa sekarang. Aku harus mencari makan sebelum gelap datang." jawab si terus menghindari burung merak, ia bahkan tidak menanggapi celotehan burung merak."Ih menyebalkan sekali! ia terus saja menghindar!" kata burung merak yang semakin kali burung merak mengajak adu pintar, kancil selalu saja merak semakin kesal melihat para hewan masih bercengkerama dengan kancil, satu-satunya hewan yang belum ia taklukkan."ggrrrr kancil! Tunggu saja kita lihat siapa yang tertawa terakhir!" ucap burung Burung merak kemudian memanggil seluruh hewan di hutan dan memberikan Cerita Anak InteraktifSiang itu burung merak mengumpulkan semua hewan."Kira-kira kenapa ya si burung merak?" tanya kelelawar"Entahlah mungkin ia ingin adu kepintaran lagi" jawab kelinciDi tengah hutan, burung merak sudah berdiri menunggu semua hewan berkumpul."Terima kasih buat kedatangan kalian semua, di sini aku ingin memberi tahu pengumuman penting yang kalian perlu ketahui," kata burung merak."Seperti kalian tahu aku telah lama disini, kalian juga tentunya tahu keindahanku tidak terkalahkan di hutan ini. Selain itu aku juga cerdas, tidak seperti kancil. Ia hanya hewan penakut dan tidak secerdas yang kalian pikirkan. Berhentilah menemuinya! Jika kalian ada masalah cerita kepadaku, jangan temui si kancil!" lanjut burung hewan hanya terbengong mendengarkan pernyataan si burung merak."Kurasa kita harus berbicara pada kancil, angsa" kata ayam pada angsa."Iya betul kurasa hanya dia yang dapat menghentikan ulah si burung merak" kata ayam dan angsa pun segera pergi ke tempat kancil untuk meminta Ayam dan angsa kemudian minta tolong agar kancil bisa menghentikan kesombongan burung Cerita Anak InteraktifSaat itu kancil berada di tepian sungai. Ia sedang menikmati siang dengan bermain air. Kancil memang tidak diundang oleh burung merak."Ah segarnya air sungai ini" kata kancil."Hei kancil disini kau rupanya!" kata ayam dan angsa sambil menghampiri si kancil."Hai induk ayam induk angsa! Ada apa? Apa yang bisa kubantu?" kata kemudian mendengarkan keluh-kesah ayam dan angsa."Tolonglah kancil, ia selalu ribut menyombongkan keindahan dan kepintarannya. Hanya kau yang bisa menghentikan celotehannya itu!" kata angsa."Ah sepertinya aku punya ide! Ayo kita temui burung merak!" kata ayam, dan angsa pun segera menemui burung merak. Sepanjang perjalanan, kancil menceritakan Kancil mengatakan ada pemburu yang sedang mencari hewan terindah di Cerita Anak InteraktifSesampainya di sarang burung merak, kancil tiba-tiba berteriak!"Burung merak! gawat gawat! Segeralah lari!" kata kancil dengan panik."Hah? Ada apa? Ada apa ini?" jawab burung merak."Ini gawat! Kami melihat pemburu di hutan! Sepertinya keindahanmu telah tersebar ke telinga pemburu! Ia sedang mencari hewan terindah di hutan ini, tak salah lagi itu kau! Cepatlah keluar dari hutan ini" kata kancil."Benarkah? Oh tidak, ini gawat! Aku harus segera pergi dari sini" ujar burung merak pun segera berlari meninggalkan hutan, ia takut bulunya yang indah dijadikan pajangan oleh itu, kancil dan hewan lainnya tertawa, ternyata tidak ada pemburu yang mencari burung hanya akal-akalan kancil supaya burung merak berhenti menyombongkan diri di hutan itu. Hutan pun kembali ke kehidupan yang tenang, semua hewan hidup dalam itulah cerita dongeng Kancil dan Burung Merak. Pesan moral yang bisa Mama tanamkan pada anak melalui cerita ini adalah, anak yang benar-benar cerdik tidak akan menyombongkan anak pada pepatah "padi semakin berisi semakin menunduk", artinya semakin orang itu pandai, maka semakin rendah hatinya. Sehingga anak tidak boleh menyombongkan dirinya dan merendahkan orang jugaDongeng Fabel Anak Si Kancil Mencuri TimunDongeng Anak Si Kancil dan Siput, Simak Pelajaran dari CeritanyaDongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-Kura
KLIKKORANCOM - Kunci jawaban dari pertanyaan tentang 'Burung' pada TTS Cak Lontong dapat kamu simak dengan penjelasannya pada artikel ini. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang seringkali sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur. Fabel Ayam Dan Burung Elang - Tersebutlah dua sahabat yang selalu hidup rukun satu sama yang lain, mereka begitu erat menjalin tali persahabatanya, dialah sang Ayam Jago dan sang selalu saling membantu dalam semua kesulitan kehidupan, tidak pernah menghitung-hitung bantuan yang mereka berikan masing-masing, itulah nilai persahabatan sejati mereka yang biasanya sang ayam Jago akan pergi ke hutan untuk mencari makanan, Si Ayam Jago sedang asyik mengais-ngais tanah tatkala seekor harimau lapar sedang mengintainya dari semak belukar yang tidak jauh dari tempatnya mencari tiba-tiba harimau pun muncul, sudah tidak tahan menahan lapar untuk memangsa si Ayam Jago, maklum saja sang Harimau sudah dua hari tidak terbirit-birit si Ayam Jago pun berlari secepatnya untuk menyelamatkan diri dari sang pemangsa yang sudah terkenal kekejaman sang harimau siRaja sang harimau pun dengan segala kemampuan mengejar mangsanya tanpa berhenti untuk segera menangkap dan Ayam Jago tidak bisa terbang, sehingga dia hanyalah berlari di tanah dengan segala usahanya untuk selamat dari kejaran sang pemangsa saja usaha sang Ayam Jago untuk lari dari kejaran sang Raja hutan, harimau bukanlah tandingannya dalam berlari si AyamJago telah terpepet disela pojokkan sebuah pohon beberapa langkah lagi sang Harimau meloncat untuk menerkam, maka tamatlah sudah riwayat sang Ayam Jago untuk hidup didunia ini, keadaan sudah sedemikian gawat rupanya saat Tuhan sang pencipta rupanya masih sayang terhadap sang Ayam Jago, sang penyelamat secara tiba-tiba datang dengan beberapa kali patukkan dan cakaran yang membuat sang harimau si Raja Hutan ketakutan dan lari menghindar masuk ke dalam hutan dengan bekas luka patukkan dan cakaran yang mengeluarkan banyak yang begitu tepat waktu telah dilakukan sang Elang untuk sang Ayam Jago sahabat karibnya, tentu saja sang Ayam Jago sangat berterima kasih kapada sang Elang sahabatnya tercinta."Terima kasih kawan! engkau telah datang tepat waktu untuk menolongku, kalau tidak ada engkau, aku telah berada diperut sang harimau," kata sang Ayam Jago dengan nafasnya yang tersenggal-senggal."Aku sahabatmu, sepantasnya aku menolomngmu kawan, bukankah kita harus saling tolong menolong dalam setiap kesusahan yang kita alami kawan," kata sang Elang sambil tersenyum itu sang Ayam Jago sangat beruntung sekali nasibnya bisa selamat dari kejaran sang Harimau yang sangat gesit dan lincah berkat pertolongan sang Elang yang memang sahabat Ayam Jago sahabat sang Elang terdiam murung memikirkan nasibnya, seandainya tadi tertangkap tentu saja dia tidak akan lagi bertemu sang sahabat yang baik seperti sang Elang yang baik hati."Sudahlah kawan, jangan bersedih serta murung begitu, engkau sekarang sudah selamat, walaupun mungkin engkau masih shok,"sahut sang elang dengan sangat tegas."Ya,! apa daya nasib seekor ayam yang hanya bisa berjalan di tanah tidak bisa terbang sepertimu, andai saja aku bisa terbang sepertimu sahabat tentu aku akan dengan mudah selamat dari siapa pun yang mengejar serta mengincarku," sang ayam Jago berkeluh kesah kepada sang Elang."Akan aku coba membantu keinginanmu, namun itu pun kalau saja bangsa burung yang mempunyai sebuah pusaka memberi pinjam kepadaku," kata sang Elang."Pusaka! pusaka apakah yang engkau maksudkan?" tanya sang Ayam Jago."Begini! bangsa burung mempunyai satu buah pusaka yang namanya Jarum Emas, alat tersebut dapat digunakan bangsaku untuk menyulam sayap-sayap kami sehingga kami bisa terbang." jawab sang Elang. "Untuk itu berdoalah kawan semoga aku diberi pinjam Jarum Emas tersebut untuk menolongmu." lalu sang Elang pun terbang membungbung tinggi berusaha untuk meminjam Jarum Emas kepada Raja pimpinan burung hari sudah sore sang Ayam Jago pun akhirnya pulang kerumahnya untuk istirahat, besok dia akan menunggu kedatangan sang sahabatnya burung harinya sang Ayam Jago telah berada di depan rumahnya menunggu sang burung Elang sahabatnya yang akan meminjamkan Jarum Emas untuk menyulam sayapnya agar bisa terbang layaknya seekor ditunggu pun akhirnya datang juga tepat waktu, setelah istirahat sebentar dan mimun air yang disuguhkan sang ayam Jago burung Elang membuka pembicaraan."Begini sahabatku! aku telah diberikan pinjam Jarum Emas oleh sang Raja burung, namun dengan satu catatan bahwa engkau harus berjanji untuk menjaganya dengan baik dan jangan sampai menghilangkan benda pusaka ini," kata sang Elang."Engkau tidak usah khawatir masalah ini, aku sahabatmu tidak mungkin aku mengecewakanmu," tegas sang Ayam Jago."Baiklah pergunakan dengan bijak jangan engkau pinjamkan kepada siapa pun tanpa ada izin dariku, engkau mengerti!" sang Elang pun berkata dengan sangat tegas."Baiklah siap, aku akan selalu menjaga serta bertindak bijak dengan barang pusaka ini," sang Ayam Jago pun kembali menjawab."Sekarang hatiku tenang dan percaya kepadamu Jarum itu aku pinjamkan selama tiga hari saja dan aku akan kembali," berkata sang Elang lalu terbang keangkasa raya nan Jago dengan segera menyulam sayapnya mengunakan benda pusaka Jarum Emas, tetapi baru setengah sayap yang disulamnya dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang dan dengan sembarangan dia menaruh benda pusaka di atas saja ketika itu dia sudah bisa terbang naik keatas pagar yang terdapat ditempat itu, "Alaa mak.......aku bisa terbang akhirnya !!!" teriak si Ayam Jago dengan sangat bahagia dan bangga untuk saat ini dia hanya bisa terbang setinggi pagar rumah saja tetapi si Ayam Jago sudah sangat senang dan bangganya setengah mati, tiba-tiba sang Ayam Betina datang Betina sangat takjub melihat si Ayam Jago yang sedang bertengger dengan bangga di atas pagar yang cukup tinggi, "Jago, Jago! bagaimana engkau bisa di atas pagar?" tanya sang ayam Betina."Tentu saja aku terbang," jawab sang Ayam Jago dengan congkak di depan sang Ayam Betina merasa bangga."Apakah bisa?" Tanya sang ayam Betina hatinya dibikin sangat penasaran sekali dengan sikap sang Ayam Jago tersebut."Mudah saja, aku telah meminjam benda pusaka Jarum Emas untuk menyulam sayapku makanya aku bisa terbang," si Ayam Jago menerangkan kepada sang Ayam Betina."Jarum Emas benda pusaka maksudmu apa?" tanya sang Ayam Betina."Engkau lihat saja di atas batu, disitu ada Jarum Emas, sulamlah sayapmu nanti engkau pun akan seperti aku bisa terbang," si Ayam Jago menunjukkan Jarum Emas yang tergeletak di atas Ayam Jago telah lupa akan janjinya untuk tidak sembarangan meminjamkan benda pusaka Jarum Emas terhadap siapa saja tanpa seizin dari sang burung Elang menunggu lama lagi sang Ayam Betina lalu menyulam sayapnya dengan terburu-buru dan baru selesai sebagian dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang persis seperti si Ayam Jago tatkala tadi sedang saja sebentar menyulam si Ayam Betina langsung mencoba terbang, demikan dia ulangi terus menerus tidak sabar sama sekali dan akhirnya dia dapat juga terbang naik ke atas bersama sang Ayam Jago bertengger di atas berdua begitu bahagia dapat bertengger ditempat tinggi lalu mereka bercengkrama penuh dengan kegembiraan dan setelah lama bertengger mereka terbang kembali turun untuk menyelesaikan apa yang terjadi, Jarum Emas yang tadi dipakai sang Ayam Betina telah raib hilang entah kemana, mereka berdua lalu mencarinya disela-sela bebatuan ditanah juga dirumput-rumput sekitar tempat itu namun Jarum Emas nya tetap saja tidak sang Ayam Jago berpikir apa yang menyebabkan benda pusaka itu hilang, "Mungkin tadi tatkala engkau mengibaskan sayap-sayapmu mencoba untuk terbang Jarum Emas terhempas dari batu ini," kata sang Jago kepada sang Betina."Baiklah kita cari terus sampai ketemu aku tidak ingin dimarahi sang burung Elang sahabatku," kata sang ayam berdua panik setelah hari menjelang sore benda pusaka masih tetap raib tidak tentu rimbanya, kerena paniknya sang Ayam Jago dan sang Ayam Betina sampai-sampai mencakar tanah guna mencari benda pusaka yang menurutnya masuk ketanah terkubur."Bisa saja Jarum Emas terselip juga tertimbun tanah yang kita injak-injak dari semenjak tadi," kata mereka berdua sambil terus mengais-ngais tanah dengan cakarnya berharap hari mau menjelang gelap mereka baru berhenti mencari sambil berjanji besok harinya pencarian akan dilanjutkan harinya mereka berdua mencari benda pusaka yang hilang, namun Jarum Emas tersebut tetap tidak dapat ditemukan kembali, semakin panik saja sang ayam hari lagi kesempatan untuk dapat menemukan Jarum Emas yaitu hari ketiga yang dijanjikan sang burung Elang untuk datang mengambil kembali Jarum Emas. d4o9xl.
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/140
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/278
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/348
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/444
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/335
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/26
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/106
  • 3fqj3qsrc4.pages.dev/352
  • cerita burung dan ayam